WHAT'S NEW?
Loading...


Sampah plastik walau sering menimbulkan masalah bisa di olah menjadi barang yang bermanfaat. Alif Rahman Hakim dan Niko Abdian Gusti Rahman mereka adalah murid Sekolah Menengah Kejuruan 1 Singosari kabupaten Malang Jawa Timur yang telah menciptakan sebuah alat untuk mengolah sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat , alat ini terinsipirasi dari banyak sampah plastik yang ada di sekolah mereka. Untuk itu mereka bertekad ingin mengolah sampah plastik supaya dapat di fungsikan dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar dari pada menjadi limbah yang mengotori lingkungan.


Melalui penelitian dan pengerjaan selama 1 tahun dengan total biaya 7 juta rupiah mereka menciptakan sebuah alat pengubah sampah plastik menadi bahan bakar alternatif. Awalnya sampah plastik di pilah pilah dan dibersihkan kemudian di cuci dengan mengunakan air , setelah di jemur matahari hingga kering , plastik tersebut di bakar dalam ketel alumunium selama kurang lebih satu jam. proses pembakaran sampah anorganik tersebut menghasilkan 3 produk bahan bakar yaitu briket plastik, gas , serta bahan bakar minyak cair. Hasil berupa minyak cair tersebutlah yang menjadi target mereka.


Untuk 1 kg sampah platik kurang lebih menghasilkan 200 ml minyak cair, karya mereka ini mungkin menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik yang selama ini menjadi masalah serius di perkotaan.


Alif dan Niko bisa kita jadikan contoh anak muda yg punya motifasi untuk memberikan solusi  dari permasalahan yang ada saat ini dengan sebuah karya yang bermanfaat dan berdayaguna walupun masih dalam lingkup kecil , tapi setidaknya mereka melakukannya dengan tindakan yang nyata. Ayo kawan kawan motifasi diri kalian supaya menjadi orang yang bermanfaat terutama untuk lingkungan sekitar anda sendiri.  TALK LESS DO MORE 






Hibar Syahrul Gafur(14) siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Bogor ini sukses meraih medali emas dalam kompetisi Internasional Exibition of Young Investor(IEYI) yang di laksanakan di Malaysia dengan karya ciptaannya sepatu listrik anti pelecehan seksual.






"Hobi saya itu nonton TV, bakal bisa berlama-lama kalau nonton. Apalagi kalau pemberitaan, nah beberapa waktu lalu pemberitaan yang aku tonton isinya pelecehan dan kekerasan seksual terhadap wanita, serem banget," kata Hibar saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Minggu 

Dari hasil kreativitasnya, terciptalah sepatu antikekerasan seksual tersebut. Sepintas sepatu ini tak berbeda dengan sepatu 'wedges' lainnya. Tapi pada hak sepatu ini tersimpan rangkaian listrik. Jika ada bahaya, kaum hawa tinggal menginjak tombol yang terdapat pada bagian belakang sepatu ini. Maka aliran listrik 450 volt pun akan membuat si pemerkosa terjungkal.






"Listrik ini bertenaga 450 watt. Tinggal tendang ke arah si 

pelaku kekerasan seksual. Secara otomatis tegangan listrik akan langsung nyerang pelaku," jelasnya.

Sebelum mengikuti kompetisi tingkat nasional dan internasional, terlebih dulu Hibar melakukan uji coba. "Saya setrum ayam peliharaan di rumah, guru saya pun ikutan uji coba," katanya.







Peralatan yang digunakan oleh Siswa SMPN 1 Bogor ini sebenarnya sederhana. Antara lain gelang logam dan rangkaian raket nyamuk. Bahan-bahan ini mudah didapat.


Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bogor, Budiman BW, mengatakan, pengalaman yang dialami Hibar menjadi penyemangat bagi murid-murid lainnya untuk menunjukkan prestasinya agar tidak kalah dengan bangsa lain.







Dengan karyanya itu, Hibar berhasil mendapat medali emas pertamanya di ajang internasional. Dia menyabet medali emas di Exhibition of Young Inventors (IEYI) 2013 Kuala Lumpur. Sungguh prestasi yang membanggakan.


Menciptakan sesuatu, itu tidak harus yang rumit mahal dan bagus, tapi alangkah baiknya jika itu memiliki fungsi dan manfaat di masyarakat. Itulah yang kita pelajari dari Hibar pelajar SMP yang mendapatkan penghargaan dari karyanya tersebut.


Sumber : Tv Tempo jakarta
Kerajinan Yang Berharga Dari Limbah Kaca


Hampir setiap pagi pak Suparno dan istrinya terlihat di sebuah garasi di sebalah rumahnya di desa Sidodadi, kecamatan Temporejo Jember Jawa timur, di tangan pasutri itu kaca atau kaca bekas yg tidak berguna itu di olah menjadi barang berharga. Pembuatannya pun tak sulit, kaca bekas yg sudah di bersihkan di potong sesuai ukuran dan warna. 



Ukurannya di sesuikan dengan cetakan yg akan di buat, jika membuat asbak kecil ukuran kacanya pun kecil demikian pula sebaliknya. nah jika sudah terkumpul potongan kaca sesuai ukuran berarti kaca sudah siap untuk di susun dalam cetakan , perlu lem kaca agar kaca menempel satu dengan yg lain





"coba coba aja mas , pertama kan dari botol bir itu di pecahin gitu , kelihatannya kok bagus. saya kok ketika ngelihat kaca itu kok sayang di buang gitu kemudian saya manfaatkan itu teryata bagus" begitulah kata pak suparno





Setelah kaca sudah tersusun kemudian di amplaz supaya tidak berbahaya, kini kaca bekas itu sudah berubah menjadi barang yg bernilai ekonomis , harga yg paling murah seperti asbak hanya bernilai 5rb rupiah sampai dengan guci yg besar harganya mencapai 500rb rupiah. Beragam bentuk sesuai dengan selera customer , bisa jadi vas bunga , dekorasi dinding , asbak , guci atau tempat pensil. Setiap bulan pak Suparno bisa meraup untung hingga 3jt rupiah







Makanya temen temen kalo ada barang yg bisa di manfaatkan seperti kaca , jangan di buang begitu aja. manfaatkan menjadi sebuah barang yg mempunyai nilai ekonomis , seperti yang pak suparno lakukan.

Sumber : Panorama
















Sumber : IMS Net.tv












Sumber : Smk1 bojonggede

















Sumber : IMS .NetTv